Sabtu, 19 Juli 2008

Choice

Pernah denger kata" seperti ini..??

The destiny is not a matter to be waiting for
but it's a matter to be achieve
its not a matter of chance
but it's a matter of our choice..

Allah SWT memberi kesempatan untuk menjalani setiap detik dalam hidup kita dengan pilihan. Dari bangun tidur, sampai kita tidur lagi, kita dapat memilih.

Begitu bangun di pagi hari, kamu dapat memilih untuk langsung bangun dan beraktifitas, atau memilih untuk bermalas-malasan di tempat tidur. Di pagi hari, kamu dapat memilih untuk menyapa anak, istri (buat yang sdh b'keluarga) ato orang2 yang ada di rumah dengan semangat dan senyuman, atau cemberut dan mengomel bahwa kamu kesiangan, sambil sarapan, kamu dapat memilih untuk berbicara dengan penghuni drumah ato membaca berita buruk di koran, atau nonton gossip artis di TV. Di kantor, kamu dapat memilih untuk memulai menyelesaikan pekerjaan, ato sekedar chatting dengan teman-teman di kantor lain, hehehe kykna pengalaman pribadi ne..Dan seterusnya. Pendek kata: kamu memiliki pilihan.


Dahsyatnya kekuatan pilihan, dapat kamu lihat dari kehidupan orang-orang sukses.

Entah bagaimana wajah industri software komputer saat ini, kalau saja Bill Gates memilih untuk melanjutkan kuliah dan membuang mimpinya merintis perusahaan perangkat lunak bersama Paul Allen. Mungkin tim balap Formula 1 dan produsen mobil sport terkemuka Ferrari tidak akan pernah ada, kalau saja Enzo Ferrari memilih untuk cukup puas menjadi karyawan Alfa Romeo. Lalu apakah dengan demikian kita harus menunggu untuk membuat sebuah keputusan besar? Tidak. Mereka tidak serta merta membuat sebuah keputusan besar. Namun melalui hidupnya dengan pilihan-pilihan kecil yang membentuk keputusan besar mereka di kemudian hari. Bill Gates tidak serta merta memutuskan untuk mendirikan Microsoft. Namun jauh sebelumnya, Gates muda telah memilih untuk mengikuti “ekskul” komputer di SMA nya. Memilih untuk “hang out” dengan Paul Allen dan kawan-kawan untuk mengutak-atik program komputer, memilih untuk berbisnis di usia muda dengan membuatkan program untuk produsen Altair, kemudian IBM PC, dan seterusnya. Pilihan-pilihan kecil yang kemudian membentuk seluruh hidupnya

Setiap detik adalah pilihan. Dan setiap pilihan, sekecil apapun, menentukan masa depan kita. Namun, apakah kita sudah benar-benar memahami bagaimana caranya memilih?
Sebagai contoh, ketika ada peluang usaha ditawarkan kepada kita, apakah kita memilih untuk serta merta menolak, atau mencoba mempelajarinya dahulu? Di sebuah acara formal, ketika kita melihat ada orang yang dapat memberikan pengaruh positif kepada kita, apakah kita memilih untuk berkenalan, atau malah menunduk malu dan menghindar? Ketika anak kita tidak mengikuti kemauan kita, apakah akan kita hardik dengan amarah, atau coba ajak bicara? Pilihan-pilihan kecil. Namun bisa berdampak besar.


Ya, tapi bagaimana cara memilih? Mengapa kita sering ada dalam situasi yang sepertinya “salah pilih”.


Apakah ada teknik untuk membantu dalam memilih? ADA...


Salah satunya yang sangat efektif

Dan digunakan di banyak bidang kehidupan adalah

teknik H-O-W yang diajarkan oleh

David Freemantle dalam buku-nya

“How to Choose”.


Teknik H-O-W ini terdiri dari tiga bagian:

1. Hesitate (Pertimbangan) Langkah pertama adalah untuk selalu melakukan pertimbangan sebelum kamu memberikan reaksi. Melakukan pertimbangan berarti tidak memberikan reaksi spontan yang seringkali hanya didorong emosi. Contohnya ketika seseorang melakukan sebuah kesalahan fatal yang merugikan kamu, apakah yang akan kamu lakukan: memaki, menampar atau bersabar sambil mengurut dada. Pertimbangkanlah. kamu punya pilihan. Diamlah sejenak, untuk masuk ke tahap memilih berikutnya.

2. Outcomes (Hasil) Sudahkah kamu memikirkan hasil yang akan kamu peroleh. Dan yang lebih penting lagi, hasil apakah yang kamu inginkan dari pilihan yang akan kamu ambil?
buat yang sudah punya anak, Ketika raport anak Anda di sekolah demikian jeleknya, mungkin Anda ingin memarahi Anak Anda habis-habisan hingga ia menangis, terluka hatinya, dan hilang rasa percaya dirinya. Itukah hasil yang Anda inginkan? Atau Anda menginginkan anak yang bahagia, optimis, percaya diri, dan buahnya nanti adalah prestasi yang baik? Pikirkan dulu hasilnya, sehingga Anda dapat masuk ke tahap memilih yang ketiga.

3. Ways (Cara) Kalau sudah ketahuan hasilnya, Anda bisa memperluas pemikiran Anda ke cara-cara yang dapat Anda tempuh. Jika hasil yang ingin dicapai adalah anak yang sehat lahir batin, bahagia, optimis, bertanggung-jawab dan percaya diri, maka mungkin Anda bisa mulai memberi kepercayaan, tanggung-jawab dan bimbingan bagi anak anda.

Tapi hidup adalah pilihan. Menerapkan teknik ini atau tidak, adalah pilihan Anda.
Selamat membuat pilihan yang lebih baik. hehehe...

0 komentar: