Sabtu, 30 Mei 2009

Surat Sayang Dari Allah SWT

Alangkah Indahnya Bila Setiap Saat Kita Merasa Selalu Ditatap Oleh Yang maha Menatap, Allah SWT.

Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan
berharap engkau akan berbicara kepada-KU, walaupun
hanya sepatah kata meminta pendapat-KU atau bersyukur
kepada-KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi
dalam hidupmu hari ini atau kemarin .......

Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan
diri untuk pergi bekerja ........
AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU
tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti
dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk .........

Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama
lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU
Melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir
engkau akan berbicara kepada-KU tetapi engkau berlari
ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk
mendengarkan kabar terbaru.

AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan
AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu
AKU berfikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepada-KU.
Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling,
mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepada-KU,
itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu.
Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan
melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut
nama-KU dengan lembut sebelum menyantap rizki yang AKU berikan,
tetapi engkau tidak melakukannya ........
masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan
berbicara kepada-KU, meskipun saat engkau pulang
kerumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang
harus kau kerjakan.

Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV,
engkau menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya,
tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg ditampilkan.
Kembali AKU menanti dengan sabar saat
engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi
kembali kau tidak berbicara kepada-KU ..........

Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah.
Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu,
kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun nama-KU, kau sebut.
Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu.
AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari.
AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain.
AKU sangat menyayangimu,
setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do'a, pikiran atau syukur dari hatimu.

Keesokan harinya ...... engkau bangun kembali dan
kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari
ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapa-KU ........
Tapi yang KU tunggu ........
Tak kunjung tiba ......
Tak juga kau menyapa-KU.

Subuh ........ Dzuhur ....... Ashar ...........
Magrib ......... Isya dan Subuh kembali, kau masih
mengacuhkan AKU .....
tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, dan tak ada rasa,
tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepada-KU ...........

Apa salah-KU padamu ...... wahai Hamba-KU?????
Rizki yang KU limpahkan, kesehatan yang KU berikan,
harta yang KU relakan, makanan yang KU hidangkan,
anak-anak yang KUrahmatkan,
apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepada-KU .............!!!!!!!

Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap
berharap suatu saat engkau akan menyapa KU, memohon
perlindungan KU, bersujud menghadap KU .......
Yang selalu menyertaimu setiap saat .........

Rabb, jadikanlah kami hamba yang selalu merasa ditatap oleh-Mu, Amiiin.. ya robbal 'alamin.


Sumber

10 komentar:

ucu atan mengatakan...

ampuni aku ya ALLAH

yak mengatakan...

mmmmmm.....
seakan-akan DIA menunggu kita .....
padahal kita yang butuh.....

ane kudu banyak2 introspeksi diri nih bu....

yak mengatakan...

alhamdulillah...
gara2 postingan ini, ane jadi inget....
makasih ya bu...

AIRI ARI mengatakan...

aya chan ^_^ so sweet, bisa meleleh yang bacanya *_*...

imtihan mengatakan...

Tatapan Tuhan, tatapan yg menyejukkan atau membuat kita gentar?
Posting yg bagus dan trims telah mengingatkan saya

ajie mengatakan...

ampunilah dosa kami ya ALLAH
hapus lah segala dosakami
dan berikan kami pahala yg berlimpah
dan ampunilah yg menulis artikel ini

Aya mengatakan...

Ampuni hamba ya Allah..
Ampuni Hamba.. T_T

@ yak : sama2 yah..

@ あり : sebenernya ini buat melelehkan diri sendiri non, tapi klo yg baca ikut meleleh.. senangnya.. ^_^

@imtihan :
sama2 ^_^
saya kira cuma saya yang merasa *tersadar oleh tulisan ini* hehe..

@ ajie :
Ampuni dosa2 orang yang membaca artikel ini ya Allah..Amiiiin... ^_^

JO mengatakan...

amin, amin, amin......

Abu Hazim mengatakan...

"Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?"

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Izin memberikan masukan

Allah Ta'ala berfirman
yg artinya:

"Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata: "Allah mempuyai anak." Maha Suci Allah; Dia-lah Yang Maha Kaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?"
[QS Yunus, 10:68]

Allah mengingatkan bahwa
ketika orang Yahudi dan Nasrani
berkata bahwa "Allah mempunyai anak"

Maka sesungguhnya mereka telah berdusta atas nama Allah.
Mereka mengatakan Allah telah begini dan begitu
(menurut persangkaan dan tebak-tebakan mereka)
padahal Allah tidak demikian.

Maka hendaknya kita
sebagai kaum Muslimin
tidak juga mengikuti langkah-langkah Yahudi dan Nasrani
antara lain dengan mengatakan
Allah telah begini dan begitu
berdasarkan khayalan, tebakan dan persangkaan

Walaupun penulis awal artikel "Surat Sayang dari Allah SWT"
mungkin mempunyai niatan yg sangat baik
namun niat yg baik
harus juga dijalankan dengan cara yg baik

(Tidak boleh orang melakukan perampokan dan pencurian
dengan niatan baik, "menafkahi anak dan istri")

Maka demikian pula
niatan yg baik untuk menasihati kaum muslimin agar ingat kepada shalat
hendaknya juga dgn cara2 yg baik
antara lain dengan menyampaikan ayat Al Qur'an dan hadits2 shahih
atau artikel para Ulama

Dan lebih baik dihindari cara2
yg (ternyata) menipu
antara lain:
1. "Surat Sayang dari Allah". Dimana suratnya? Di Zabur? Taurat? Injil? Shuhuf Musa? Shuhuf Ibrahim? Al Qur'an? Surat dan ayat yg mana?
2. Menulis bahwa Allah berkata demikian, padahal kita tidak tahu apakah benar Dia telah berkata demikian
3. Menulis bahwa Allah berpikir demikian, padahal kita tidak mempunyai bukti bahwa Dia memang berpikir demikian
dll

Bolehkah kita berkata:
"Pak RT menghimbau
agar penduduk RT sekitar sini
diharapkan agar mengumpulkan 10.000 rupiah per kepala
yg semuanya akan disedekahkan kepada fakir miskin di RT sebelah."

Padahal Pak RT sama sekali tidak pernah berkata demikian.

Kalaulah berdusta atas nama Pak RT saja tidak boleh,
apalagi berdusta atas nama Allah.

Sekali lagi
mari kita renungkan lagi Firman Allah yg artinya:
"Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?"
[QS Yunus, 10:68]

Wallahu'alam
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Abu Hazim mengatakan...

Assalamu'alaykum warahmatullah
Alhamdulillahi Rabbil'alamin
telah keluar surat terbuka kepada penulis "Surat Sayang dari Allah SWT"
Dapat dilihat di link berikut: http://bloghidayah.wordpress.com/2011/07/08/risalah-terbuka-untuk-penulis-artikel-surat-sayang-dari-allah-swt-catatan-akhir-pekan-part-9/